Senin, 10 Mei 2010

Materi Bahasa Indonesia



Kata Dasar : Kata yang tidak memiliki imbuhan.
Contoh :
Adik saya suka makan ayam.
Ibu akan pergi hari ini.
Kemarin aku pulang dengan kakak.

Kata turunan (afiks)
kata baru yang diturunkan dari kata dasar dengan menggunakan imbuhan.

Afiks:
1. awal (prefiks) : ber,di,ke,me,meng,mem,meny,pe,pem,peng,peny,per,dsb.
2. akhir (sulfiks) : I,kan,an,pun,kah,lah,nya,dsb.
3. awal akhir (konfiks) : ke-an,ber-an,per-an,peng-an,peng-an,se-nya.


A. Jika kata dasar berbentuk gabungan kata awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata langsung diikuti atau mendahuluinya. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas.

B. Jika kata dasar berbentuk gabungan kata, mendapat awalan dan akhiran sekaligus unsure gabungan ditulis serangkai.Tanda hubung boleh dipergunakan untuk memperjelas.

contoh :

Bertepuk / tangan : prefiks
Garis / bawahi : sulfiks
Dilipatgandakan : konfiks
Menggarisbawahi : konfiks

di-Indonesia
di-Bandung
dimana
disini

Kata tunggal :
kupu-kupu,kura-kura,lumba-lumba
Kata jamak :
Anak-anak,bapak-bapak
Kata tidak beraturan :
bolak-balik,kiri-kanan,lauk-pauk,mondar-mandir,sana-sini,sayur-mayur


Gabungan kata
(kata majemuk)

1. Gabungan kata,termasuk istilah khusus ,ditulis terpisah
2. Gabungan kata,termasuk istilah khusus,yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan tanda hubunguntuk menegaskan pertalian.
contoh :
1. ibu kota, sepak bola, orang tua : satu makna
2. anak-istri, alat(lihat-dengar) : dua makna

Ungkapan :Kata atau kelompok kata yang mempunyai kiasan,konotatif,simbolis.
Contoh:
Mata hati,meja hijau,gulung tikar, tangan kanan, kambing hitam,dsb.

Peribahasa :Kalimat yang tetap susunannya dan mengiaskan maksud tertentu.
Contoh:
Tong kosong nyaring bunyinya : orang yang banyak omong , tetapi omongnnya tidak bermanfaat.
seperti anak ayam kehilangan induknya : orang yang sedang bingung / kehilangan arah.
Istilah




Istilah:
Homonim Homofon Homograf Contoh
Sama tulisan Sama pelafalan Sama tulisan Bisa : Bisa Ular
Genting: Suasana Genting
Jarak: Pohon Jarak
Salam: Daun Salam
Halaman Rumah : Halaman Buku
Sama pelafalan Berbeda tulisan Berbeda pelafalan Bang : bank
Kol : colt
Masa : massa
Berbeda makna Berbeda makna Berbeda makna Apel : apel
Memerah: memerah susu
Mental (sikap): mental

Sinonim : persamaan kata
Antonym : lawan kata

Kalimat tunggal :
Kalimat yang terdiri atas 2 unsur inti pembentukan kalimat (S+P) dan boleh diperluas dengan salah satu atau lebih unsur-unsur tambahan (O+K).
Contoh : Ayah meroko (s-p)
Adik minum susu
Ibu menyimpan uang didalam tas

Kalimat majemuk :
Kalimat yang mengandung 2 pola kalimat atau lebih.

Kalimat Majemuk Terdiri Dari :

1. sebuah kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas sedemikian rupa sehingga perluasan itu membentuk 1 atau lebih pola kalimat baru, disamping pola yang sudah ada.
anak itu sedang membaca puisi
anak yang menyapu di perpustakaan itu sedang membaca puisi.

2. penggabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal sehingga kalimat yang baru mengandung dua atau lebih pola kalimat.
adik sedang bermain bola (k.tunggal)
kakak sedang belajar (k.tunggal)

3. kalimat majemuk setara :
kalimat yang digabungkan dengan bantuan kata gabung. contoh kata gabung: dan ,apabila, lagi pula,tetapi,bilamana,namun,jika dsb)
ayah pulang malam ini
ayah pulang malam ini ketika adik sedang makan

4. Kalimat majemuk campuran :kalimat majemuk hasik gabungan beberapa kalimat tunggal yang sekurang-kurangnya terdiri dari tiga pola kalimat
contoh:
ketika ia duduk diteras
datang seorang pemuda berpakaian rapih
datang menggunakan kendaraan beroda empat.
ketika ia duduk teras tiba-tiba datang seorang pemuda berpakaian rapih denganmenggunakan kendaraan beroda empat.

Kalimat Aktif : kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan atau perbuatan
ciri-ciri:
-subjek sebagai pelaku
-predikatnya berawalan me/ber
-predikatnya tergolong kata kerja
Kalimat Pasif : kalimat yang subjeknya dikenakan pekerjaan atau perbuatan
Ciri-Ciri:
- subjeknya sebagai penderita
- predikatnya berawalan di,ter/ter-kan

Cara Mengubah Kalimat Aktif Menjadi Pasif
1. subjek menjadi objek
2. predikat berimbuhan me/di
3. bila subjeknya kata ganti orang pad kalimat aktif, maka predikat pada kalimat aktif tidak menggunakan awalam di. kata ganti orang tersebut diletakan sebelum predikat tanpa imbuhan.
Contoh:
Andi membaca novel dikamar (A)
Novel dibaca Andi dikamar (P)

Kalimat Berita: kalimat yang dipakai oleh penutur untuk menyatakan suatu berita kepada mitra komunikasinya,yang terpenting isinya merupakan pemberitaan , intonasi bahasa menurun dan bertanda baca akhir titik.

ciri-ciri :
 intonasi menurun/netral
 tidak ada satu bagian yang lebih dipentingkan dari yang lain.
Kalimat Tanya : kalimat yang dipakia oleh penutur untuk memperoleh informasi/ reaksi berupa jawaban yang diharapkan dari mitra komunikasinya.

ciri-ciri:
intonasi yang digunakan adalah intonasi akhir menarik
menggunakan kata Tanya (apa,mengapa,siapa,kapan,dimana,bagaimana)
menggunkan partikel kata lugas (kah)
menggunakan tanda tanya diakhir kalimat.

Kalimat Tanya Embelan: kalimat yang tidak tepat susunaannya,kebanyakan digunakan pada perkataan sehari-hari.
Contoh:
kamu sudah makan,belum?
kakakmu jadi pergi,tidak?

Kalimat Tanya dibagi menjadi 3 diantaranya:

1. Kalimat Tanya klarifikasi /konfirmasi : kalimat Tanya yang disampaikan kepad orang lain untuk tujuan mengukuhkan dan memperjelas persoalan yang sebelumnya telah diketahui penanya.
Contoh : Apakah pelakunya istrinya sendiri?

2. Kalimat tanya klitoris :kalimat Tanya yang tidak memerlukan jawaban atau tanggapan lansung. biasanya digunakan dalam khutbah,pidato,orasi,dsb.
Contoh: Dimana hak kita sebagai buruh?

3. Kalimat Tanya tersamar : kalimat Tanya yang mengacu pada bermacam maksud. Tujuannya untuk memohon , meminta , menyindir , mengajak, melarang,menyuruh, menyutujui,dan membiarkan.

Kalimat Perintah : kalimat yang berupa suruhan larangan.
Ciri-ciri:
• diakhiri tanda !
• intonasi menurun

1. Kalimat perintah halus:
Tolonglah, bawa sepeda motor ini ke bengkel !

2. Kalimat perintah langsung:
Pergilah kamu sekarang !

3. Kalimat perintah larangan langsung:
Please, kamu jangan pergi !

4. Kalimat perintah permintaan :
Minta perhatiannya anak-anak !

5. Kalimat perintah permohonan :
Mohon, hadiah ini diterima !

6. Kalimat perintah ajakan :
Ayo kita pergi !

7. Kalimat perintah pengizinan :
Ambilah permen itu seberapa kau suka !

8. Kalimat perintah syarat :
Berusahalah tentu kamu akan berhasil !

9. Kalimat perintah sindiran :
Pukulah dia jika kau berani !

Parafrasa : mengubah puisi menjadi prosa dan dapatdiungkapakan secara lisan ataupun tulisan.
cara membuat parafrasa
• pahami teks/bacaan
• pahami judul/tema/topic
• pahami alur ceritanya
• catatlah gagasan pokok setiap paragraph
• buanhlah ilustrasi / contoh
• pilihlah kata / kalimat yang efektif
• ceritakan kembali dengan bahasa yang ringkas & dengan kalimat sendiri